Sukabumi - Pelaku usaha Ikan Asin di kawasan Pantai Palangpang Desa Ciwaru Kecamatn Ciemas keluhkan tingginya biaya produksi akibat naiknya harga garam yang mencapai 200 persen.
Kenaikan harga garam krosok atau garam kasar untuk keperluan industri Ikan Asin yang tak wajar membuat para pelaku usaha Ikan Asin menjerit.
Disebutkan harga garam itu terus meroket sejak beberapa waktu belakangan ini. Garam Krosok yang semula harganya Rp1000/kg kini menjadi Rp3000/kg.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Warna (30) salasatu perwakilan pelaku usaha ikan asin yang berproduksi di Pantai Palangpang Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas, Kabupapatrn Sukabumi pada awak media, selasa 1 November 2022.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Henry Husada
|
Dirinya bersama rekan-rekan pelaku usaha ikan asin lainnya mengaku kesulitan menentukan harga jual jika bahan baku garam itu naik.
“Garam naik mencapai 200 persen, kita bingung mau menaikkan harga jual ikan asin, pembeli pasti tentu mengurangi pembelian jika harga naik, ” ungkap Warna.
Jika harga garam tersebut tetap berada di angka yang sekarang, Warna mengkhawatirkan akan banyak pengusaha ikan asin yang akan mengalami kerugian bahkan gulung tikar.
“Kalau harga garam terus bertahan di harga yang sekarang saya Khawatir akan banyak pengusaha ikan asin yang mengalami kerugian bahkan bisa gulung tikar, ” ungkap Warna.
Warna mewakili pelaku usaha ikan asin meminta kepada pemerintah agar harga garam bisa ditekan kepada angka normal.
“Saya berharap kepada pemerintah khususnya dinas terkait, agar bisa mencarikan solusi terbaik atas permasalahan ini. Agar pengusaha ikan asin yang ada di Sukabumi ini masih bisa menjalankan usahanya seperti biasa, ” harap Warna.