Sukabumi - Kondisi bangunan MTs Al-Bairuni di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Bairuni yang beralamat di Kp.Mariuk Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sangat memprihatinkan. Pasalnya, atap ruang kelas I dan II Sekolah tersebut ambruk total sehingga tidak bisa digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Siswa.
Atap ruang kelas ambruk terjadi pada 2016 lalu. Ironisnya, sejak bangunan Sekolah rusak hingga saat ini belum pernah mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah pusat maupun daerah. dalam hal ini Kementrian Agama (Kemenag).
Padahal, pihak yayasan maupun pengelola Sekolah sudah sering mengajukan bantuan perbaikan ke Kementerian Agama, namun tidak direspons.
Berdasar pengamatan di lapangan, terdapat tiga ruang kelas MTs Al-Bairuni atapnya ambruk akibat lapuk di makan usia. Kini, hanya tinggal tersisa dinding tembok dan puing-puing genting serta kayu bekas atap yang ambruk.
Sementara siswa kelas I dan II MTs Al-Bairuni terpaksa menumpang belajar di bangunan SMA yang masih satu lokasi.
"Atap bangunan Sekolah yang ambruk itu untuk ruangan belajar siswa kelas I dan II. Ada tiga ruang kelas rusak total dan sudah tidak bisa gunakan lagi, " terang Kepala MTs Al-Bairuni, Nandang Jaelani, kepada wartawan, Jumat (20/10/22).
Nandang menyebutkan, MTs Al-Bairuni memiliki 6 lokal ruang kelas sejak Sekolah berdiri. Selama ini, ruang kelas yang masih bisa digunakan untuk proses KBM hanya tiga lokal. Akibat fasilitas Sekolah rusak, berimbas pada jumlah siswa/siswi MTs Al-Bairuni dari tahun ke tahun atau setiap ajaran baru semakin menurun.
" Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Bairuni didirikan pada 1976, dibawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Bairuni.
Baca juga:
Warga Sukabumi Bicara
|
Ini termasuk salah satu lembaga Pendidikan Islam paling tua di Kecamatan Simpenan, " ungkapnya.
Pihak yayasan maupun pengelola Sekolah berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan dana untuk memperbaiki atap bangunan sekolah yang rusak. Sebab, perbaikan fasilitas sekolah sangat mendesak sehingga tidak menghambat proses KBM siswa.
"Semoga ada perhatian dari Pemerintah dan permohonan bantuan ini bisa dikabulkan, " harapnya.
Terpisah, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Bairuni, Endang Jaelani, membenarkan, kondisi bangunan dimaksud.
Mengingat kemampuan finansial Yayasan yang sangat terbatas kemampuannya saat ini.
"Kami berharap ada pihak yang peduli, untuk membantu dalam hal pendanaan atau dalam bentuk lain, dalam upaya pembangunan kembali tiga ruang kelas yang ambruk, " ajaknya.
(Salsa/Sop)